Info Penting

Sunday, May 9, 2010

Dilema Berfikir

Dilema Berfikir
By; Ahmady

Kadang-kadang seseorang berfikir karena dia tidak punya pilihan. Layaknya orang yang terhalang tembok dari sinar matahari, mereka harus berfikir untuk memecahkan tembok itu, karena kalau tidak berfikir ia tidak dapat merasakan nikmatnya metahari bersinar (everest effect).
Berfikir adalah sesuatu yang misteri. Apa yang difikirkan seseorang belum tentu dapat dideteksi oleh orang lain, sebagian orang mengatakan bahwa bagaimana cara kita berbicara adalah cara kita berfikir. Tidak salah, apabila seseorang itu petah berbicara, dapat dipastikan ia lihai dalam berfikir, begitu juga sebaliknya. Tapi itu semua tidak mutlak adanya. Seseorang yang tidak dapat berfikir dengan baik, dia gagal untuk berkomunikasi dengan baik. baik melalui tulisan, pandangan, maupun pendengaran. artinya orang tersebut tidak sadar sepenuhnya apa yang terjadi di sekitarnya.

Ketika kita berada dalam tahap kesadaran yang penuh, berarti kita berada dalam kaya akan pikiran. Dari itu kita dapat mendengar, melihat, membaca, berbicara dan beraksi dengan baik. Sebaliknya ketika kita tidak dapat berfikir dengan baik maka kita tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, kalau sudah begitu kita tidak bisa mengorganisir pikiran kita terhadap hal-hal baru yang datang kepada kita. Akibatnya kita akan menyalahkan sesuatu atau seseorang yang ada di sekitar kita. Kita cenderung mengatakan dia, kamu, si anu dan itu dari pada aku dan ini. Pemikiran yang baik berpengaruh kepada organisasi yang baik, hal ini akan masuk akal seperti: Mangapa aku di sini? Apa yang aku lakukan? Sesuatu yang masuk akal dengan baik pula akan menciptakan hubungan yang baik sedangkan Sesuatu yang masuk akal dengan tidak baik akan menyebabkan hubungan yang kurang baik dan menyebabkan seseorang itu menetukan pilihan yang salah.

Pilihan yang tidak tepat juga berimbas kepada kebiasaan yang tidak baik. Seperti kebiasaan bersumpah demi Allah sedangkan perbuatannya tidak menunjukkan demikian ataupun gampang sekali mengiyakan atau menyetujui sesuatu dan mengumbar janji tanpa meninjau kembali konsistensinya terhadap hal-hal tersebut, dalam artian tidak membuktikan kata-katanya dengan perbuatan. Akibatnya, mudah terpengaruh dengan apa yang biasa di panggil Gazwul Fikri atau perang pemikiran.

Berpikir dengan baik dan menyadari sepenuhnya keadaan setempat akan mendorong seseorang memiliki kecerdasan emotional. sehingga seseorang itu dapat mengontrol emosinya serta dapat mentolerir hal negatif yang datang kepadanya.

Kenapa kita musti berfikir?

Kadang-kadang seseorang berfikir karena dia tidak punya pilihan. Layaknya orang yang terhalang tembok dari sinar matahari, mereka harus berfikir untuk memecahkan tembok itu, karena kalau tidak berfikir ia tidak dapat merasakan nikmatnya metahari bersina (everest effect). Hal ini sama saja seperti kiriman lambat datang, bagimana agar aku tetap bisa makan? Sebagian yang lain justru berfikir untuk mendatangkan masalah baru, aku ingin mencari pendapatan sampingan agar punya uang lebih, dengan demikian aku bisa menabung. Di sini ada beberapa hal yang membuat orang itu berfikir.
1. Reaksi terhadap sesuatu tertentu (reactive thinking) seperti lelaki yang mempunyai dua istri. mau tidak mau dia harus berfikir untuk mengatasi masalah-masalah beristri dua dibanding dengan orang yang hanya beristri satu.
2. Berfikir karena suka untuk berfikir. Seperti Imam Ghazali
3. Berfikir untuk suatu yang menantang ide-ide baru. Seperti pembuatan pesawat telepon.
4. Berfikir untuk menjadi seorang yang dekat dengan Allah seperti dalam surat Ali-Imran ayat 190-200.
5. Berfikir untuk protes sesuatu yang kurang berkenan ataupun untuk membetulkan sesuatu.
6. Berfikir untuk mencari kesalahan orang lain. Seperti bawahan yang ingin menjatuhkan atasan. Intensitas yang tinggi dalam poin ini akan menyebabkan seseorang itu cenderung kufur kepada nikmat Tuhan. Ini karena kebiasaan menyalahkan keadaan, padahal yang disalahkan mempunyai otoritas yang lebih tinggi. Seperti menyaklahkan hujan.


Kenapa seseorang itu tidak dapat berfikir dengan baik?

Beberapa hal ini diyakini sebagai hal-hal yang menghambat sesorang itu berfikir dengan baik.
1. Karena kita menganggap diri kita sendiri, mengingkari keberadaan orang lain. Kita seperti dalam kotak hitam yang tidak ingin bersosialisasi dengan orang lain. sehingga pikiran kita buntu karena tidak ada yang mendoronga kita berfikir. Kotak hitam tersebut tidah pernah menyisakan tempat untuk orang lain, seperti orang tua, calon anak, calon istri, orang -orang sekampung kaum sebangsanya apatah lagi umat satu agama.
2. Anggapan bahwasanya hanya ada dua hal di muka bumi ini, kalau tidak halal maka haram, kalau tidak hitam maka putih (Polarization). Kenyataannya di dunia masih ada makruh, mubah dan sunnah, maupun kelabu merah dan biru (fuzzy logic). Ataupun ada istilah red herring yang mencoba mengatasi masalah dengan mengungkapkan alasan.
3. Karena ada kekuasaan yang menghalangi seseorang itu berfikir. Seperti suami yang tidak mengizinkan istri mencari uang. Oleh itu sang istri tidak pernah berfikir bagaimana mencari uang.
4. Karena lemahnya kecerdasan emosional (EQ). Kecerdasan emotional membantu seseorang itu memahami sesuatu seperti apa yang sedang di rasakan orang lain, dari itu ia akan mencoba menolong orang yang mempunyai masalah yang sama dengannya.
5. Gangguan mental. Sangat jelas orang ini membutuhkan psikiatri untuk bisa kembali berfikir.
6. Tidak melihat kemungkinan yang lain (in sigmoid). Kita menganggap hanya bisa dapat C, oleh itu kita tidak berfikir bagaimana mendapatkan A. Karena A tidak pernah terlintas dalam pikiran kita.
7. Pemikiran katak rebus (boiled frog). Ini adalah seseorang yang selalu merasa bahwa dirinya tidak punya masalah. Seperti katak yang di rebus perlahan-lahan, ia tidak menyadari kalau maut sedang mengancam. Setelah katak itu sadar, air telah mendidih dan sudah tidak berdaya untuk lompat keluar manci. Bahayanya, hukum alam mengatakan penyesalan tidak pernah datang dipermulaan. Ketika nasi telah jadi bubur, semua usaha akan sia-sia.

Ular yang halus jalannya tidak perna kehilangan bisa. Begitu istilahnya, pemikiran boleh tajam dan maju terus kedepan tanpa harus menabur keributan di sana-sini. Sudah tidak zamnnya lagi perjuangan dengan otot lalu otak di nomor-sekiankan. Allah SWT telah menentukan ke-vitalan mental manusia mengungguli makhluk-makhluk lainNya. Di tangan kita kemudi semua pemikiran, supaya perang pemikiran bisa kita menangkan.

Dari berbagai sumber>>>

1 comments:

Hafiz said...

aku ada karena aku berpikir, itulah awalnya descartes seorang philosop mengakui eksistensi dirinya ketika awalnya meragukan keberadaannya. Banyak sekarang orang yang tidak mau berpikir karena tidak yakin terhadap apa yang mereka hasilkan dari sebuah olahan daya pikir yang pada akhirnya mereka hanya membebek terhadap pemikiran orang lain walaupun kadang2 pemikiran tersebut ternyata keliru atau bahkan keluar dari nilai2 aqidah. oleh karena itu seperti Betran Russel katakan 'most people would sooner die than think'. yang harus diperhatikan ketika berpikir dengan maksud ingin menyelesaikan masalah, menciptakan penemuan baru atau apa pun yang ingin diraih dari sebuah hasil pemikiran adalah senantiasa berharap petunjuk dan hidayah dari Allah swt, agar setiap buah hasil pemikiran tersebut tidak mengalami deviation. hafiz

Post a Comment

Kepada rekan-rekan yang kami hormati,Silahkan berkomentar dengan baik dan Sopan di form Komentar dibawah ini, karna kita sama-sama tahu kalau setiap panca indra yg kita miliki akan di mintai pertanggung jawaban kelak di akhirat nanti, O ya Klo rekan-rekan sekalian berkenan memberikan Komentar jangan lupa Kasih identitas,at-list Nama Anda, and jangan anonymous melulu!!!! , Terimah kasih sobat...

 

Komentar Terbaru

Ikmalaysia Followers