Info Penting

Showing posts with label Artikel IKMA. Show all posts
Showing posts with label Artikel IKMA. Show all posts

Sunday, May 9, 2010

Dilema Berfikir

Dilema Berfikir
By; Ahmady

Kadang-kadang seseorang berfikir karena dia tidak punya pilihan. Layaknya orang yang terhalang tembok dari sinar matahari, mereka harus berfikir untuk memecahkan tembok itu, karena kalau tidak berfikir ia tidak dapat merasakan nikmatnya metahari bersinar (everest effect).
Berfikir adalah sesuatu yang misteri. Apa yang difikirkan seseorang belum tentu dapat dideteksi oleh orang lain, sebagian orang mengatakan bahwa bagaimana cara kita berbicara adalah cara kita berfikir. Tidak salah, apabila seseorang itu petah berbicara, dapat dipastikan ia lihai dalam berfikir, begitu juga sebaliknya. Tapi itu semua tidak mutlak adanya. Seseorang yang tidak dapat berfikir dengan baik, dia gagal untuk berkomunikasi dengan baik. baik melalui tulisan, pandangan, maupun pendengaran. artinya orang tersebut tidak sadar sepenuhnya apa yang terjadi di sekitarnya.

Ketika kita berada dalam tahap kesadaran yang penuh, berarti kita berada dalam kaya akan pikiran. Dari itu kita dapat mendengar, melihat, membaca, berbicara dan beraksi dengan baik. Sebaliknya ketika kita tidak dapat berfikir dengan baik maka kita tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, kalau sudah begitu kita tidak bisa mengorganisir pikiran kita terhadap hal-hal baru yang datang kepada kita. Akibatnya kita akan menyalahkan sesuatu atau seseorang yang ada di sekitar kita. Kita cenderung mengatakan dia, kamu, si anu dan itu dari pada aku dan ini. Pemikiran yang baik berpengaruh kepada organisasi yang baik, hal ini akan masuk akal seperti: Mangapa aku di sini? Apa yang aku lakukan? Sesuatu yang masuk akal dengan baik pula akan menciptakan hubungan yang baik sedangkan Sesuatu yang masuk akal dengan tidak baik akan menyebabkan hubungan yang kurang baik dan menyebabkan seseorang itu menetukan pilihan yang salah.

Pilihan yang tidak tepat juga berimbas kepada kebiasaan yang tidak baik. Seperti kebiasaan bersumpah demi Allah sedangkan perbuatannya tidak menunjukkan demikian ataupun gampang sekali mengiyakan atau menyetujui sesuatu dan mengumbar janji tanpa meninjau kembali konsistensinya terhadap hal-hal tersebut, dalam artian tidak membuktikan kata-katanya dengan perbuatan. Akibatnya, mudah terpengaruh dengan apa yang biasa di panggil Gazwul Fikri atau perang pemikiran.

Berpikir dengan baik dan menyadari sepenuhnya keadaan setempat akan mendorong seseorang memiliki kecerdasan emotional. sehingga seseorang itu dapat mengontrol emosinya serta dapat mentolerir hal negatif yang datang kepadanya.

Kenapa kita musti berfikir?

Kadang-kadang seseorang berfikir karena dia tidak punya pilihan. Layaknya orang yang terhalang tembok dari sinar matahari, mereka harus berfikir untuk memecahkan tembok itu, karena kalau tidak berfikir ia tidak dapat merasakan nikmatnya metahari bersina (everest effect). Hal ini sama saja seperti kiriman lambat datang, bagimana agar aku tetap bisa makan? Sebagian yang lain justru berfikir untuk mendatangkan masalah baru, aku ingin mencari pendapatan sampingan agar punya uang lebih, dengan demikian aku bisa menabung. Di sini ada beberapa hal yang membuat orang itu berfikir.
1. Reaksi terhadap sesuatu tertentu (reactive thinking) seperti lelaki yang mempunyai dua istri. mau tidak mau dia harus berfikir untuk mengatasi masalah-masalah beristri dua dibanding dengan orang yang hanya beristri satu.
2. Berfikir karena suka untuk berfikir. Seperti Imam Ghazali
3. Berfikir untuk suatu yang menantang ide-ide baru. Seperti pembuatan pesawat telepon.
4. Berfikir untuk menjadi seorang yang dekat dengan Allah seperti dalam surat Ali-Imran ayat 190-200.
5. Berfikir untuk protes sesuatu yang kurang berkenan ataupun untuk membetulkan sesuatu.
6. Berfikir untuk mencari kesalahan orang lain. Seperti bawahan yang ingin menjatuhkan atasan. Intensitas yang tinggi dalam poin ini akan menyebabkan seseorang itu cenderung kufur kepada nikmat Tuhan. Ini karena kebiasaan menyalahkan keadaan, padahal yang disalahkan mempunyai otoritas yang lebih tinggi. Seperti menyaklahkan hujan.


Kenapa seseorang itu tidak dapat berfikir dengan baik?

Beberapa hal ini diyakini sebagai hal-hal yang menghambat sesorang itu berfikir dengan baik.
1. Karena kita menganggap diri kita sendiri, mengingkari keberadaan orang lain. Kita seperti dalam kotak hitam yang tidak ingin bersosialisasi dengan orang lain. sehingga pikiran kita buntu karena tidak ada yang mendoronga kita berfikir. Kotak hitam tersebut tidah pernah menyisakan tempat untuk orang lain, seperti orang tua, calon anak, calon istri, orang -orang sekampung kaum sebangsanya apatah lagi umat satu agama.
2. Anggapan bahwasanya hanya ada dua hal di muka bumi ini, kalau tidak halal maka haram, kalau tidak hitam maka putih (Polarization). Kenyataannya di dunia masih ada makruh, mubah dan sunnah, maupun kelabu merah dan biru (fuzzy logic). Ataupun ada istilah red herring yang mencoba mengatasi masalah dengan mengungkapkan alasan.
3. Karena ada kekuasaan yang menghalangi seseorang itu berfikir. Seperti suami yang tidak mengizinkan istri mencari uang. Oleh itu sang istri tidak pernah berfikir bagaimana mencari uang.
4. Karena lemahnya kecerdasan emosional (EQ). Kecerdasan emotional membantu seseorang itu memahami sesuatu seperti apa yang sedang di rasakan orang lain, dari itu ia akan mencoba menolong orang yang mempunyai masalah yang sama dengannya.
5. Gangguan mental. Sangat jelas orang ini membutuhkan psikiatri untuk bisa kembali berfikir.
6. Tidak melihat kemungkinan yang lain (in sigmoid). Kita menganggap hanya bisa dapat C, oleh itu kita tidak berfikir bagaimana mendapatkan A. Karena A tidak pernah terlintas dalam pikiran kita.
7. Pemikiran katak rebus (boiled frog). Ini adalah seseorang yang selalu merasa bahwa dirinya tidak punya masalah. Seperti katak yang di rebus perlahan-lahan, ia tidak menyadari kalau maut sedang mengancam. Setelah katak itu sadar, air telah mendidih dan sudah tidak berdaya untuk lompat keluar manci. Bahayanya, hukum alam mengatakan penyesalan tidak pernah datang dipermulaan. Ketika nasi telah jadi bubur, semua usaha akan sia-sia.

Ular yang halus jalannya tidak perna kehilangan bisa. Begitu istilahnya, pemikiran boleh tajam dan maju terus kedepan tanpa harus menabur keributan di sana-sini. Sudah tidak zamnnya lagi perjuangan dengan otot lalu otak di nomor-sekiankan. Allah SWT telah menentukan ke-vitalan mental manusia mengungguli makhluk-makhluk lainNya. Di tangan kita kemudi semua pemikiran, supaya perang pemikiran bisa kita menangkan.

Dari berbagai sumber>>>

Tuesday, October 6, 2009

Ringkasan Khutbah Prof. Al Saadi


friday 25 september 2009

oleh: Hambari Nursalam

Secara keseluruhan khutbah beliau tadi membahas tentang istiqamah dalam beribadah dan juga tentang kasih sayang.

Di awal khutbah beliau menyebutkan tentang surat Hud karena di dalamnya ada ayat yang memerintahkan Rasulullah saw secara langsung untuk beristiqamah, “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah tobat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.“ (QS. Hud: 112)

Menurut mufassir Abdullah bin Abbas ra, ayat inilah yang terasa sangat berat bagi Rasulullah saw karena istiqamah bukanlah merupakan suatu yang mudah untuk melaksanakannya. Apalagi beliau mengemban amanah untuk menyampaikan risalah islam kepada seluruh umat manusia yang akan berhadapan dengan berbagai cobaan dan tantangan, apabila tidak ada istiqamah pada diri beliau sudah barang tentu usaha beliau tidak berhasil. Maka keistiqamahan Rasulullah inilah yang perlu dicontoh oleh segenap kaum muslimin.

Kita umat muslim baru saja melewati bulan Ramadan yang di dalamnya kita berpuasa dan di dalamnya telah diberikan berbagai keistimewaan dan kebaikan oleh Allah swt. Selama sebulan tersebut kita bersemangat beribadah. Namun sekarang Ramadan telah berlalu. Maka apakah kita tidak lagi bersemangat dan gemar beribadah? Dikatakan “apabila kita beribadah hanya kerena Ramadan maka Ramadan telah berlalu namun apabila kita beribadah karena Allah, sesungguhnya Dia maha kekal”.

Maka sudah sepatutnya setelah melewati puasa dan lebaran kita tetap konsisten dalam beribadah pada Allah swt. Karena Allah menyukai amal yang dilalukan sedikit tapi berterusan dari pada amalan yang banyak tapi hanya sesekali. Di dalam al qur’an disebutkan:

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami adalah Allah.” Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Jangan kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. (QS. Fushilat : 30-32)

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami adalah Allah.” Kemudian mereka meneguhkan pendirian” dari potongan ayat ini memiliki maksud yaitu dalam beramal haruslah memenuhi dua aspek supaya amal diterima oleh Allah dan tidak sia-sia, pertama adalah iman dan kedua adalah istiqamah. Iman bisa diibaratkan seperti sebidang tanah yang diatasnya dibangun sebuah bangunan (amal), tentu tidak mungkin untuk mendirikan bengunan tanpa ada tanah. Kemudian dalam beramal haruslah beristiqamah (berterusan), salah satu nilai dari amalan akan dilihat dari keistiqamahannya. Allah tidak menilai hasil dari amalan tapi yang dinilai ialah proses. Dan tentunya dalam beramal tentunya diniatkan hanya karena Allah, (innamal a’malu binniyaat).

“maka malaikat akan turun kepada mereka” maksudnya malaikat turun kepada orang yang beriman dan beritiqamah untuk memberikan kabar gembira. Para malaikat turun pada tiga masa: pertama, ketika nyawa dicabut dan sampai tenggorokan. Pada masa ini adalah masa ditutupnya pintu ampunan Allah. Ketika nyawa sudah sampai di tenggorokan, seseorang akan merasa bingung dan takut, bagi yang amalnya saleh maka tampak di pandangannya pemandangan surga. Sedangkan yang banyak dosa telah tampak pemandangan neraka. Pada saat ini datang malaikat manenangkan orang yang beriman dengan mengatakan: “Jangan kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih”. Kedua, malaikat turun pada masa jenazah telah seleseai dikebumikan, para malaikat akan memberikan pertanyaan-pertanyaan, pada saat ini arang yang beriman akan ditenangkan oleh para malaikat dengan mengatakan: “Jangan kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih”. Ketiga, malikat turun ketika hari kebangkitan. Pada masa itu semua orang akan merasa bingung tidak tahu akan kemana, namun bagi orang yang beriman malaikat akan datang kepada mereka dan mengiringinya seraya mengatakan: “Jangan kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. “Kami adalah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat”. “Bagi kalian di dalamnya apa yang kalian inginkan dan kalian minta”.

Rasulullah selalu memenggalakkan kepada para sahabat dan umatnya untuk selalu beristiqamah dalam beramal. Dalam hadits beliau bersabda:

“Sebaik-baik amalan kepada Allah adalah perbuatan yang dikerjakan secara berterusan walaupun sedikit." (HR: Muslim).

Ketika beliau ditanya oleh seorang sahabat, beliaupun menyuruh sahabat tersebut untuk beristiqamah:

“Aku berkata, “Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku satu perkataan dalam Islam yang aku tidak akan bertanya kepada seorang pun selain engkau. Beliau bersabda, “Katakanlah, “Aku beriman kepada Allah, kemudian beristiqamahlah (jangan menyimpang).” (HR Muslim dari Sufyan bin Abdullah)

Pada momentum lebaran kaum muslimin hendaknya meningkatkan rasa saling menyayangi, mengasihi dan mencintai pada sesama. Pada hari raya idul fitri kaum muslimin saling bersalam-salaman, saling bermaafan, dan saling menebarkan senyuman. Hal ini hendaknya berterusan untuk mengekalkan kasih sayang antar sesama. Karena kasih sayang adalah bagian dari pokok ajaran islam.

Di dalam islam diajarkan kasih sayang baik kepada manusia, binatang, tumbuhan maupun yang lainnya. Sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits: ''Sesungguhnya Allah menuntut kebaikan itu atas segala sesuatu. Maka jika kamu membunuh, perbaikilah cara pembunuhan itu, dan jika kamu menyembelih, perbaikilah cara penyembelihan! Dan hendaklah masing-masing kamu menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya”.

Rasulullah juga diutus untuk membawa kasih sayang diantara manusia baik umat muslim maupun kaum kafir. Disebutkan:

“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”. (QS. At Taubah:128)

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Rasulullah saw mencium cucunya, Hasan bin Ali ra. Waktu itu al-Aqra’ berkata, ‘Ya Rasulullah, saya punya sepuluh orang anak, dan belum pernah kucium seorang pun’. Rasulullah saw menoleh ke al-Aqra seraya bersabda, ‘Siapa saja yang tidak mau mengasihi maka tidak akan dikasihi”.(HR. Bukhari Muslim) dan masih banyak hadits dalam versi lain yang meyebutkan “Siapa saja yang tidak mau mengasihi maka tidak akan dikasihi”.

Pada khutbah yang kedua beliau menyebutkan tentang keutamaan puasa sunnah enam hari di bulan syawal, dalam hadist: Dari Abu Ayyub Al Anshari, Rosulullah bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Romadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim)

Mengapa puasa Ramadan+puasa eanam seperti puasa setahun? Disebutkan dalam al qur’an:

“Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”. (Al An’am:160)

Jadi puasa sebulan sama seperti puasa sepuluh bulan. (puasa Ramadan rata-rata 29/30hari kali 10=10 bulan, untuk menggenapkan setahun maka di tambah puasa syawal 6, (6hari kali 10=60 hari/2bulan.

Beliau juga menyebutkan bahwa puasa syawal boleh dilakukan pada permulaan, pertengahan, akhir bulan syawal. Juga tidak diharuskan berturut-turut selama 6 hari, boleh terpisah. Asal tidak pada satu syawal karena pada hari itu haram berpuasa.

Kemudian beliau ada ditanya tentang mengqada’ puasa bagi orang yang sedang berhalangan, haid nifas dll. Apakah mengqada puasa Ramadan dahulu atau puasa syawal, karena dikhawatirkan apabila mengqada’ dahulu akan terlewatkan puasa syawal. Beliau menjelaskan bahwa menurut fuqaha dibolehkan untuk mendahulukan puasa syawal.

Juga beliau ditanya tentang boleh tidaknya menggabungkan puasa syawal dan qada’ puasa Ramadan. Beliau menjelaskan bahwa hal itu tidak dibolehkan karena menggabungkan dua hal yang berbeda dalam satu niat, puasa syawal adalah sunnah hukumnya sedangkan qada’ puasa Ramadan adalah wajib.

Friday, August 28, 2009

PUASA: mencegah virus

Oleh: Ahmadi
Dengan tubuh yang sehat manusia bisa melakukan apa saja yang sulit dilakukan orang sakit, merealisasikan impian, dan mengerjakan hal yang telah direncanakan.


Puasa merupakan kewajiban bagi setiap muslim, tujuannya adalah supaya muslim yang beriman menjadi lebih bertaqwa. Semua muslim mafhum dengan kuliah ini, apalagi kalangan mahasiswa ilmu wahyu, yang notabenenya mumpuni dalam bidang fiqih ibadah seperti ini. Namun masalahnya, adakan mereka sadar adalagi satu kepentingan yang sejalan dengan kepentingan taqwa, yaitu sehat jasmani. Bukankah sehat itu sendiri tujuan puasa juga?Dengan tubuh yang sehat manusia bisa melakukan apa saja yang sulit dilakukan orang sakit, merealisasikan impian, dan mengerjakan hal yang telah direncanakan. Di waktu virus yagn sedang ganas merebak ini, langkah menariknya bila kita simak kiat-kiat berikut untuk menjaga kesehatan kita di bulan puasa.




1. Makan sahur


Karena kesehatan dan tenaga itu berasal dari makanan, dan makan itu dilakukan ketika sahur, maka kita tidak mempunyai pilihan untuk tidak sahur, demikian kalau sehat menjadi prioritas kita. Dengan sahur kita akan mempunyai tenaga lebih dari yang tidak sahur, dengan demikian produktivitas kita bisa dikekalkan seperti waktu tidak berpuasa.

2. Minum air


Jangan dikira kalau kebutuhan air dalam tubuh kita menurun karena puasa, justru lebih dari itu. Kehidupan normal, tubuh kita membutuhkan minimal 2 liter satu hari atau 8 gelas. begitu juga dengan bulan puasa. Kalau anda punya masalah dengan perhitungan air yang 2 liter sehari ini, caranya: hitunglah dengan menggunakan botol air mineral yang kecil (500 ml). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, anda hanya perlu mengalikannya dengan angka 4. Pastikan dalam senggang waktu dari buka ke sahur, anda menghabiskan 4 botol air putih. (tidak harus belil, isi ulang saja).



3. Tidur yang cukup


Pandai-pandailah untuk menghitung dan menambahkan durasi tidur anda. Cukupkan 6 jam sehari semalam. Ingat, kurang tidur akan melemahkan sistem kerja otak, apabila otak sudah lemah, metabolisme tubuh kita juga melemah, konsekuensinya imun kita juga akan melemah dan sangat rentan ditulari virus. Jangan kawatir, asalkan tugas tidak terbengkalai, tidurlah atas nama kesehatan. apalagi waktu berpuasa, tidur akan membawa pahala dengan tujuan menghindari rusaknya pahala puasa.



4. Jaga menu makanan


Sebagai mahasiswa yang bijaksana, tentunya kita sangat arif dalam memilih makan. Jadikan makanan sehat jadi prioritas no 1, soal enak biarlah no 13. Bisa jadi hal yang anda sukai enaknya itu tidak baik bagi anda, juga barangkali anda tidak menyebutnya enak karena anda tidak terbiasa dengan makanan itu. Dari itu, biasakanlah memilih makanan yang sehat. Lagi-lagi agama menuntut kita untuk mengkonsumsi makanan yagn halal lagi baik (baik untuk kesehatan).



5. Kurangi minum es


Poin no 5 ini sangat erat hubungannya dengan no 4, hanya ini ada spesifikasi. Memang sangat nikmat untuh berbuka dengan es, tapi batasilah minumnya. Ini demi kesehatan anda, (lagi-lagi atas nama kesehatan). Penyanyi Siti Nurhaliza menghindari es untuk suaranya, sebenarnya lebih dari itu. Menjauhi es membantu kita menghindari barbagai penyakit seperti demam, sakit kepala, batuk, nyeri tulang (reumatik) dll yang kesemuanya ini mengganggu kita dalam berakitivitas.



Demikian, ternyata makan sahur, minum air, tidur yang cukup, menjaga menu makanan dan menjauhi es dapat menjaga kita tetap sehat di bulan puasa ini. jangan sampai momen puasa yang seharusnya adalah momen untuk memperebut pahala dan mengumpul ilmu jadi bulan-bulanan waktu untuk ke klinik atau di tempat tidur. Alangkah ruginya kalau kita tidak punya energi untuk mengejar target Ramadhan kita, padahal kiat-kiat itu sangat mudah. Berdoa supaya Yang Maha Kuasa selalu menjaga kita.

Istiqamah Menjalankan Amalan Kecil


Baiknya amal perbuatan itu, sebagai dari hasil baiknya budi dan hati, dan baiknya hati adalah hasil dari kesungguhan menjalankan perintah Allah, yaitu tidak bergerak dari apa yang didudukkan oleh-Nya (Ibnu Atha'ilah).









          Baiknya amal sangat tergantung dari baiknya hati, dan baiknya hati sangat tergantung dari istikomahnya diri untuk selalu dekat dengan Allah. Demikian kiranya maksud pernyataan Imam Ibnu Atha'ilah tersebut.

          Saudaraku, istikomah dalam kebaikan adalah hal penting dalam hidup. Sebab, sebuah amal yang dilakukan secara istikamah, walaupun kecil, perlahan tapi pasti akan mendekatkan kita kepada Allah. Karena itu, tidak ada amal kecil menurut pandangan Allah. Yang menentukan besar kecilnya sebuah amal adalah keikhlasan hati saat melakukannya.
  





          Ada sebuah kisah tentang Imam Al Ghazali. Suatu malam Hujjatul Islam ini bermimpi berada di Hari Perhitungan. Dari sekian banyak amalnya, ada satu amal yang sangat disukai Allah melebihi amal-amal lainnya. Ternyata bukan shalat, puasa, bukan karya-karya besarnya, atau hafalan Alqurannya, namun karena keikhlasannya menolong seekor lalat.

         Ceritanya, saat ia sedang menulis, tiba-tiba seekor lalat jatuh ke dalam tinta. Segera saja Imam Al Ghazali mengambil lalat itu, membersihkan tinta dari tubuhnya, lalu melepaskannya.

Kisah ini tentunya jangan sampai mengecilkan arti ibadah, menuntut dan menyebarkan ilmu, atau berjihad di jalan Allah. Kisah ini semata-mata menunjukkan betapa sesuatu yang kita anggap remeh bisa bernilai istimewa di sisi Allah
 Karena itu, orang ikhlas tidak pusing memikirkan besar kecilnya amal. Yang ia pikirkan adalah bagaimana agar amal tersebut diterima Allah dan bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya manusia.

      Sejatinya, tidak ada sesuatu yang besar di dunia ini tanpa kehadiran yang kecil. Semua yang besar tersusun dari hal-hal kecil. Buku misalnya. Ia adalah kumpulan bab; bab adalah kumpulan paragraf; paragraf adalah kumpulan kalimat; kalimat adalah kumpulan kata; kata adalah kumpulan huruf; dan huruf adalah kumpulan titik. Maka setebal apapun buku, hakikatnya adalah kumpulan dari titik.

     Demikian pula dengan kesalehan dan kemuliaan akhlak. Ia adalah kumpulan dari amal kebaikan yang dilakukan terus-menurus dengan penuh keikhlasan. Seseorang dianggap ahli tahajud bila setiap malam ia istikomahan menjalankannya.


      Sebaliknya, kita sulit menyebutnya ahli tahajud bila ia hanya sekali dua kali melakukan tahajud. Intinya, akhlak mulai lahir dari kebiasaan, kebiasaan lahir konsistensi kita menjalankan sebuah amal, walau amal itu kita dianggap ringan dan kecil.

      Bila yang besar itu bentukan yang kecil, maka kita jangan sekali-kali menyepelekan yang kecil. Sebaliknya, kita harus membiasakan diri melakukan hal-hal kecil secara istikamah, selain menjalankan perintah-perintah yang wajib.

       Senyum dengan tulus adalah hal kecil yang nilai kebaikannya luar biasa. Termasuk pula memungut sampah, membersihkan kamar mandi, mengongkosi teman, berbagi makanan, meminjamkan buku, menengok orang sakit, memaafkan yang bersalah, bersedekah, mau mendengarkan, ucapan yang baik, dsb. Andai kita istikamah (konsisten) melakukannya, jangan heran bila Allah akan mengangkat derajat kita di hadapan manusia lain.

        Ada baiknya kita mulai membuat program untuk membiasakan diri melakukan hal-hal kecil bernilai ibadah. Saat bangun tidur misalnya, istikamahlah berzikir, membersihkan tempat tidur, membersihkan diri, berwudhu, menyapa atau tersenyum manis kepada anak dan pasangan kita. Atau saat berjumpa orang lain, dahulukan diri untuk tersenyum, mengucapkan salam, menyapa dengan penuh kesopanan. Saat hendak beraktivitas dahului dengan membaca basmalah dan mengakhirinya dengan hamdalah. 



Ketika hendak tidur, kita bisa mengawalinya dengan berwudhu, shalat witir, dzikir, atau membebaskan pikiran dari kedengkian dan kebencian terhadap orang lain.



       Saudaraku, terus dan teruslah melakukan amal-amal kecil. Insya Allah, dengan rahmat dan kasih sayang-Nya, Allah akan mengaruniakan kita kemuliaan akhlak. Amin.

"By putri sulung"

TEMAN SEJATI DALAM ISLAM

Oleh: Putri Sulung


        Hidup ini tak akan lelah andai ditemani teman sejati..segala susah dan senang diharungi bersama.segala cabaran dan kejayaan di orak menjadi satu kenangan yg indah. istilah SAHABAT adalah definisi yg paling tepat untuk menggambarkan teman sejati..keakraban sebuah hubungan yg x pernah putus walaupun berpisah didunia, malah kan bertemu pula diakhirat sana.

 hatta, Rasulullah tercinta sendiri mempunyai ramai sahabat yg para ulamak dan sejarawan menafsirkan bahawa, keakraban mereka sehingga tidak sanggup melihat sahabat yg lain susah dan menderita walau sedikit pn. perkara yg baik disokong, yg buruk ditegur..sungguh indah persahabatan yg digambarkan..

nabi Adam AS juga ketika dicipta sebagai manusia pertama disyurga kesunyian tanpa teman disisi. melayan resah dan gembira, mengharung langkah-langkah kehidupan dan berkongsi hati dan jiwa. lantaran itu Allah menjadikan Hawa pendamping setia drpd tulang rusuk baginda, tempat terbitnya segala perasaan iaitu paling hampir dengan hati.
kisah ini bukanlah gambaran tentang kisah cinta yg paling agung di abad manusia, tetapi refleksi kelahiran teman sejati dari dalam diri seseorang yg benar-benar mendambakan teman sejati disisi. teman sejati lahir dri hati yg tulus dan suci serta ketinggian peribadi dan pekerti.

bayangkanlah, tatkala bersendiri mengharungi kesusahan, tertekan dengan pelbagai masalah, siapakah orang pertama yg terbayang dimata kita?org2 yg sekurang2nya apabila mengingatinya dapat mengurangkan beban yg digalah, mengatasi kebuntuan diri.
namun, sukarnya mencari teman sejati ibarat mencari mutiara bernilai dilautan. lalu, bagaimana?jawapannya mudah..lahirnya teman sejati adalah dari peribadi yg mulia. andai baik peribadi dan akhlak kita, maka baiklah teman kita. begitu juga sebaliknya. ibarat menanam benih yg sihat, dibajai dengan akhlak mulia dan disirami dengan keikhlasan, maka hasilnya adalah pohonan rimbun yg begitu byk manfaatnya..maksudnya, memberi lah dahulu dengan ikhlas maka yg diterima juga adalah yg baik2 belaka.

persahabatan itu tinggi nilainya. mereka yg bersahabat saling berkorban antara satu sama lain dan mencintai setulus hati. ia adalah amanah yg terlukis dalam janji Allah bahawa mereka yg saling mencintai antara satu sama lain kerana
Allah serta berpisah keranaNya dijamin lindungan 'Arasy di mahsyar kelak. mereka ini saling nasihat menasihati kearah kebaikan serta saling menjaga sahabatnya agar tidak jatuh kelembah kehinaan.

kesimpulannya, teman sejati itu adalah insan yg lahir dari diri sendiri. yg berada disekeliling kita termasuk ibu, ayah, isteri, suami, adik dan sesiapa sahaja. yg paling penting, mereka adalah yg sering memberi sinar dan menghambat mendung yg merentasi dalam kehidupan. dan mereka juga adalah org2 yg sering mendoakan dan menjalinkan hubungannya dengan kita hanya kerana Allah..
wallahualam..

semoga kita beroleh teman sejati dambaan syurga..amin..

Assalamu'alaikum wr wb

Oleh: Nur Sa'idah
Sulung do'akan semoga kita semua tetap dalam rangkulan kasih sayang yang maha segalanya serta di beri kemudahan dalam segala urusan.AMIN…ALLAHUMMA AMIN….^_^.



        Sahabat-sahabatqu yang di rahmati ALLAH,,,Tanpa kita sadari kini udah hampir 2 tahun kita menimba ilmu di kampus biru yang kita cintai ini.ujian demi ujian,rintangan demi rintangan kini telah kita lalui bersama,walupun pada hakikatnya diantara kita berbeda2.y itulah arti sebuah perjuangan…he…..^_^



        Sahabat-sahabat yang qu cintai dan yang qu banggakan karena ALLAH …Pada kesempatan ini,ana ingin mengucapkan selamat menyambut "RAMADHAN KARIM" ya…semoga puasa kita tahun ini lebih baik dari pada tahun yang sebelumnya.Begitu juga dengan amal-amal kita yang lain,,,AMIN…



Satu perminta'an Ana buat sahabat-sahabat semua,Semoga persahabatan and tali silaturrahmi di antara kita semua tetap berkelanjutan sampai ke yaumil akhir nanti.Jujur,,,selama Ana bergaul,berteman,bersahabat,bersama teman-teman semua, banyak sekali pelajaran,ilmu pengetahuan,pengalaman dll yang yang bisa Ana jadikan teladan dan bimbingan buat diri Ana sendiri."TANPA SAHABAT-SAHABAT SEMUANYA SIAPALAH ANA"…???
        
  
Sahabat-sagabatqu yang qu sayangi,,,
Antum semua telah banyak mengajar ana akan arti sebuah kehidupan yang sebenarnya,Apa lagi dalam sebuah persahabatan.
Bila Ana mengenang kembali kebersama'an kita ini,sebak rasa di dada ingin menangis rasanya..karena Ana sangat merasakan ketenangan,kenyamanan serta ketentraman bila bersama sahabat-sahabatqu sekalian.Apa lagi ketika kita masih bisa belajar bersama di Al-amin dahulu…kita belajar bersama,makan bersama,bahkan berjuang dan berperang dalam menimba ilmu pun kita tetap bersama."YA ALLAH ALANGKAH INDAHNYA DAN UNIKNYA TALI PERSAHABATAN KAMI INI"semoga ALLAH tetap mengekalkannya sampai di ke yaumil Akhir nanti.AMIN…^_^
 

Sahabat-sahabatqu…
 Pada kesempatn ini juga,Ana mohon ma’af zahir dan batin dari dunia hingga akherat atas segala silap and salah yang pernah ana lakukan terhadap sahabat-sahabatqu sekalian.Baik yang Ana sengaja maupun tidak selama kita berteman,bersahabat,belajar,bermain,bergurau serta lain sebagainya.

Ana juga mohon do’anya y….tuk sepengetahuan sahabat-sahabatqu sekalian….sem ni Ana lum bisa tuk meneruskan pelajaran seperti biasa.Alhmdulillah Ana di izinkan tuk istirahat dulu…karena ingin berobat.jadi,Ana mohon do’a dari sahabat-sahabatqu semua,smoga Ana di berikan kesembuhan dengan secepatnya.

Sehingga kita semua di berikan kesempatan untuk bertemu,belajar serta berjuang bersama kembali seperti sedia kala.Amin…Namun,jika pertemuan kita hanya setakat sampai di sini saja,semoga tali persaudara’an,persahabatan di antara kita berkekalan sampai ke yaumil akhir nanti.AMIN….Halalkan makan minum Ana ya sahabat-sahabatqu.Salam sayang and selamat berjuang sahabat-sahabatqu……!!!ALLAHUAKBAR…!!!Wassalm wr wb….  

Marhaban Ya Ramadhan


Oleh:  Nur Sa'idah   
 Assalamu’alaikum wr wb…..
  

    Moga kita semua tetap dalm rangkulan kasih sayangnya ALLAH kapan n di mana j AMMIN……ALLAHUMMA AMIN……..^_^.


    Riau negeri nan asri…
       Tempat bertahta para sultan…
       Sambut ramadhan sucikan diri…  
       salam ma’af jua saya haturkan…
      "selamat menyambut bulan maghfiroh…
       mohon ma’af zahir dan batin” 




      Sahabat-sahabatqu yang di rahmati ALLAH…..
Pada kesempatan yang amat berbahagia ini,,,izinkanlah Ana mengucapkan “SELAMAT MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADAN…,{MOHON MA’AF ZAHIR DAN BATIN}.MARHABAN YA…RAMADAN KARIM 1430 H…”.semoga puasa bulan Ramadan kita tahun ini lebih baik dari yng sebelumnya,begitu juga dengan amal2 kita diterima disisinya,bekal kita di akherat kelak.AMMIN ROBBAL ALAMIN…^_^


Thursday, July 23, 2009

Menggugah Semangat Pemuda Muslim

OLEH: Hambari Nursalam 

Dalam salah satu ceramahnya Syeikh Dr.Yusuf Al Qardawi yang berjudul “Risalah lis Sabab al Muslim” atau berarti, pesan untuk pemuda muslim. yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi Al Jazeera menarik untuk disimak, terutama bagi kalangan kaum muda muslim. Dalam ceramah tersebut beliau menggugah semangat pemuda muslim untuk bangkit dan maju. Karena beliau sangat prihatin dengan keadaan pemuda muslim hari ini yang terpuruk dalam kemunduran dan kurang mengikuti pedoman islam.

Dalam ceramah tersebut beliau menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang patut dilakuan oleh pemuda muslim untuk menyongsong kebangkitan kembali. Diantaranya, pemuda muslim harus selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal. Tidak menerima apa adanya dan merasa puas dengan keadaan sekarang. Di dalam islam diajarkan untuk selalu meraih keberhasilan, baik untuk urusan dunia maupun urusan akhirat.

Pemuda muslim juga dituntut untuk selalu bekerja sama (baca:berjama’ah), dalam kerja da’wah untuk menyebarkan syi’ar islam. tugas da’wah adalah kewajiban untuk semua muslim dan merupakan tugas besar yang tidak akan mampu dilakukakan dengan bersendirian. Maka sangat dibutuhkan penyatuan barisan dan gerakan secara bersama. Berjama’ah juga mampu menguatkan pemuda muslim pada ketaatan kepada Allah SWT dan dijauhkan daripada maksiat serta godaan syaitan.

Selain itu pemuda muslim sudah sepatutnya mencontoh pemuda muslim terdahulu, yaitu para pemuda cemerlang di zaman Rasulullah SAW maupun sesudahnya. Para pemuda terdahulu berlomba-lomba untuk berkorban serta menyumbangkan jasa untuk pengembangan da’wah islam. Pada usia sangat muda mereka sudah mampu memimpin pasukan dan mampu menaklukkan di berbagai wilayah di dunia. Misalnya, Musailamah bin Abdul Malik mampu menaklukkan China, Muhammad bin Qasim bin Muhammad menaklukkan India, Musa bin Nusair dan Thariq bin Ziad menaklukkan Andalusia.

Pemuda muslim harus meninggalkan sifat suka meniru-niru budaya pemuda barat yang tidak memiliki nilai moral dan tidak memiliki tujuan hidup yang jelas. Sebagai pemuda muslim hendaknya menjadikan islam sebagai pandangan hidup. Karena dengan menjadikan islam sebagai pandangan akan timbul kekuatan yang luar bisa pada diri pemuda muslim, sehingga dengan demikian mampu bangkit untuk mencapai kemajuan.

Dengan melihat beberapa hal diatas, sangat sesuai sekali untuk diambil perhatian oleh para pemuda muslim masa kini. Melihat kondisi umat islam sekarang ini yang sedang berada dalam ketertinggalan, maka pemuda-pemuda muslim merupakan kunci kebangkitan. Apabila semua pemuda muslim telah menyadari serta mau memulai langkah ke arah kebangkitan maka kegemilangan islam mendatang tinggal menunggu waktu.

Kekuatan pemuda

Pemuda mempunyai potensi besar untuk perubahan. Maka sangat sesuai apabila tugas tugas besar diamanahkan ke tangan para pemuda. Sejarah telah membuktikan betapa para pemuda telah mampu mensukseskan berbagai agenda besar serta mampu mewarnai dunia. Kalau kita perhatikan dalam sirah nabi misalnya, Rasulullah SAW dalam memulai agenda da’wahnya dengan target para generasi muda atau pun pemimpin. Dengan cara itu beliau telah mampu membina asas perjuangannya dengan dukungan para pemuda. Sehingga hasilnya benar-benar luar biasa, da’wah islam mampu tetap kokoh dari pada tekanan dan penindasan. serta tetap teguh walaupun diperangi dari dalam oleh kaum kafir Quraiys dan kaum munafik Yahudi, dan serangan dari luar yaitu kerajaan Parsi dan Romawi.

Dalam perjuangan menyebarkan da’wah islam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, maka tersebutlah nama-nama tokoh muda yang selalu mendampingi beliau, seperti Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdur Rahman bin Auf, Saad bi Abi Waqas, Zubair bin Awwam, Zaid bin Harits, Bilal bin Rabah, mereka yang termasuk Assabiqunal awwalun (orang-orang terdahulu masuk islam), dan sahabat-sahabat yang lain. mereka memiliki kesetiaan yang sangat kuat sehingga mampu membuat gentar para pemuka kaum, kaisar maupun raja.

Sedangkan generasi sesudahnya juga telah membuktikan betapa para pemuda mampu mewarnai dunia. Diantaranya khalifah Umar bin Abdul Aziz, beliau memerintah di masa usia yang masih sangat muda. Dengan kesederhanaannya namun beliau memiliki keberhasilan yang luar bisa dalam kepemimpinannya. Dimasa kepemimpinannya umat islam berada pada tingkat sangat makmur, sehingga diilustrasikan pada masa itu dokter susah sekali mendapatkan rakyat yang sakit karena tidak ada yang sakit, begitu pula orang kaya dermawan susah sekali untuk bersedekah karena tidak ada yang miskin.

Begitupula yang telah dibuktikan oleh sultan Muhammad Al Fatih yang dalam usia muda telah mampu memimpin pasukan perang dan berhasil menaklukan kota Konstantinopel. Juga yang dilakukan oleh sultan muda legendaris Salahudin Al Ayyubi yang dengan keberanian dan keimanannya mampu mengalahkan tentara salib serta merebut tanah Baitul Maqdis.

Dalam sejarah perjuangan Indonesia pula banyak sekali yang membuktikan bahwa para pemuda muslim sangat berperan penting dalam upaya memperjuangan kemerdekaaan. Para pemuda kita telah berani berkorban dan mempertaruhkan nyawa mereka untuk berperang melawan penjajah. Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928 merupakan salah satu wujud kepedulian mereka dalam rangka memulai langkah perjuangan menuju negara Indonesia yang merdeka.

Para pemuda pulalah yang telah berusaha dan berkorban untuk mewujudkan terjadinya reformasi pada sebelas tahun yang lalu. Sehingga terjadi perubahan besar di negara kita dan sekarang bisa malaksanakan demokrasi dengan leluasa.

Beberapa bukti di atas sudah seharusnya menjadikan para pemuda muslim hari ini untuk menyadari akan kekuatannya. Dan hal ini hendaknya mampu menggugah semangat mereka untuk segera bangkit dari ketertinggalan ke arah kemajuan.

Saatnya untuk bangkit

Umat islam pernah mencapai kegemilangan pada suatu ketika dahulu. Sejak terbentuknya negara islam di Madinah yang yang dipimpin langsung oleh Rasulullah, dilanjutkan beberapa zaman sesudahnya yaitu kekhalifahan khulafaurrasyidin, pemerintahan bani Umayyah, Bani Abbasiyah, kerajaan islam Andalusia, dan kerajaan Turki Usmani. Umat islam pada masa itu menjadi pusat peradaban dan menjadi kiblat ilmu pengetahuan. Umat islam pada masa itu pula hidup mulia dan terhormat disegani oleh semua penduduk dunia. Peta wilayah kekuasaan islam terbentang luas dari timur hingga ke barat, dari daratan Indonesia hingga ke Maroko. Namun sejak jatuhnya Kekuasaan Turki Usmani pada tahun 1924, umat islam terperosok kepada kemunduran. Kekuasaan adidaya yang dimiliki lenyap sehingga wilayah islam dengan mudah dibagi-bagi serta menjadi rebutan bangsa barat. Umat islam pula menjadi korban penjajahan hingga berlarut-larut.

Maka sudah saatnya generasi muda islam untuk segera bangkit, karena para pemuda muslim mempunyai tanggung jawab besar untuk memulai perjuangan. Sudah terlalu lama umat islam berada dalam kemunduran. Umat islam sudah tidak sepatutnya untuk tetap terlena, umat islam harus menyiapkan segalanya untuk bangkit. Diantaranya tentu saja harus berkaca dari pengalaman sejarah, seperti bagaimana generasi terdahulu mampu mencapai kemenangan dan kegemilangan. Semangat juang untuk mengangkat kalimatullah harus kembali dihidupkan pada diri setiap pemuda muslim.

Generasi muda islam masa kini haruslah berpegang teguh pada ajaran al Qur’an supaya memiliki kekuatan dan keimanan yang teguh serta mempunnyai panduan dalam berjuang. Dalam bukunya yang berjudul Ma’alim fith Thariq, Sayyid Qutb menerangkan bahwa salah satu cara umat islam untuk mampu mencapai kemajuan ialah dengan menciptakan generasi-generasi yang unggul ‘jiilul qur’ani al farid’, sebagaimana telah dicontohkan oleh para sahabat. Yaitu pribadi-pribadi mengikuti ajaran al Qur’an dalam kehidupannya. Karena al Qur’an adalah petunjuk bagi umat serta merupakan salah satu peninggalan yang istimewa dari Rasulullah untuk umatnya.

Para pemuda muslim tidak perlu ragu terhadap keberhasilannya, karena Alllah telah menjanjikan kejayaan bagi umat islam, hanya saja waktunya yang belum diketahui. Namun pasti cepat atau lambat kejayaan islam akan tercapai. Pemuda muslim harus selalu ingat bahwa Allah akan selalu menolong mereka selama mereka mau menolong agama Allah. Sebagaimana yang dinyatakan di dalam al Qur’an: "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS.Muhammad: 7)

Dengan demikian sangat sayang sekali seandainya dalam proses kebangkitan ini pemuda muslim lalai dan tidak turut serta mengambil bagian, karena dengan atau pun tanpa kita niscaya kejaayaan islam yang dijanjikan Allah tetap akan menjadi kenyataan. Karena Allah maha kuasa atas segala sesuatu.

Link Terkait: Eramuslim

Wednesday, July 1, 2009

“PEMILIHAN UMUM” Antara Maslahat dan Tuntutan Syariat

Oleh: Khairil Anwar
    
  Pemilihan umum executive tinggal menghitung jari, para Capres dan Cawapres siap dengan strateginya masing- masing. Provokasi dan dan propaganda adalah hal yang wajar dalam kondisi disaat ini, dalam usaha mengambil hati rakyat indonesia. Dengan capability dan confidence yang mereka miliki, mereka maju kehadapan mewakili ratusan juta umat dengan membawa sejuta harapan ingin membawa perubahan.

Pesta yang dikenal dengan pesta demokrasi aspirasi ini bukan hanya terkhusus untuk kalangan ningrat dan aparat akan tetapi pestanya seluruh lapisan masyarakat, inilah indahnya sebuah demokrasi.


 Akan tetapi masih ada segelintir masyarakat yang kurang open (jawa) akan pentingnya sebuah demokrasi, segelintir golongan ini bukanlah hanya dari golongan yang tidak pernah mengecap dunia pendidikan, akan tetapi juga dipelopori oleh kalangan terpelajar dengan memilih abstain sebagai pilihan.

Dan fenomena kian maraknya prilaku abstain dalam setiap pemilihan umum ini didorong oleh faktor politis dan faktor ideologis. Faktor politis, mereka beranggapan bahawa tidak ada calon dalam pemilu yang sesuai dengan aspirasi, harapan dan keinginan mereka dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera, sehingga abstainlah menjadi pilihan mereka. Adapun faktor ideologis, golongan yang memilih abstain sebagai pilihan berkeyakinann bahwa ikut serta dalam pemilihan umum adalah haram hukumnya dan mereka dasarkan keyakinan ini atas pandangan ulama.

Kalau kita melihat kembali padangan ‘ulama akan hukum keikut sertaan dalam pemilihan umum, tentunya tidak seluruh ulama’ mendukung dan bersetuju atas keharaman berpartisipasi dalam pemilihan umum. Artinya para ulama berbeda pendapat tetang hal ini, dan perbedaan pendapat para ulama’ mengenai hukum keikut sertaan dalam pemilihan umum ini terdapat dua pendapat :

Pendapat pertama: ulama’ as-salafiah, golongan ulama ini mengharamkan ikut serta dalam pemilihan umum dan ini dikarenakan pemilu merupakan perwujudan dari sistem demokrasi dan sistem demokrasi bukanlah sistem islami (kafir). Dan kedua–dua system ini saling bertolak belakang dari segi asas dan masdarnya. Sebagai contoh dalam sistem demokrasi dikatakan bahwa\\\" السيادة والسلطان للأمة أو للشعب \\\"kekuasaan tertinggi terletak ditangan rakyat ataupun ummat, dan implementasi dari bentuk kekuasaan rakyat dalam menetukan sebuah urusan dan masalah diantaranya adalah pemilihan umum. Sedangkan dalam sistem pemerintahan islam\\\" السيادة لشرع \\\" و \\\" السلطان للأمة \\\" .

kekuasaan tertinggi diberikan dan di ladaskan berdasarkan sya’riat sedangkan kekuasaan umat dibawah naungan syariat artinya kekuasaan ummat dibatasi oleh kekuasaan syariat. Jadi secara tidak langsung, ikut serta dalam pemilu berarti kita mengakui sistem kafir dan ini termasuk dalam hal yang menafikan keimanan.
Pendapat kedua: jumhur ulama, golongan ulama ini memperbolehkan bahkan menganjurkan untuk bermusyarokah dalam pemilu, karena bukan berarti dengan ikut serta dalam pemilihan umum kita harus mengakui bahwa sistem demokrasi lebih baik dari pada sistem Islam, akan tetapi; pembolehan ini didasarkan atas beberapa alasan yang pertama: kemaslahatan yang terdapat didalam pemilihan umum kedua: pemilihan umum adalah sarana melakasanakan amru bil ma’ruf wa nahyu an al-munkar ketiga: pemilihan umum juga seiring dengan tuntutan syaria’h.

Dan inilah pendapat yang rajih  Syariah telah menegaskan sebagaimana termaktub didalam al-quran dan hadist akan urgensi seorang pemimpin dalam sebuah negara, dan ini bisa kita lihat melalui perintah syariat dalam mentaati ulil amri setelah metaati allah dan rasullnya sebagai mana allah berfirman “ hai orang- orang beriman taaitilah allah, rasul dan para pemimpin kamu” secara mafum muafaqahnya dalam koteks ayat ini menyatakan bahwa selain kita dituntut untuk mentaati pemimpin juga kita dituntut terlebih dahulu untuk memilih seorang pemimpin karena kita tidak akan disuruh untuk mentaati kepada seorang pemimpin sedangkan pemimpin itu tidak wujud, jadi secara ringkasanya ayat ini mengandung dua makna perintah menentukan seorang pemimpin dan perintah mentaati seorang pemimpin.

Dan berkenaan dengan pemilihan seorang pemimpin, didalam al-quran dan hadis tidak akan kita dapati ayat yang menjelaskan akan sistem dan tata cara pemilihan pemimpin, akan tetapi syariat hanya menetapkan asas–asas ( mabadi’ ) yang harus dipenuhi dalam iktiar al-khalifah ataupun pemimpin dan adapun bentuk dari sistem ikhitar tersebut islam memberikan kebebasan kepada umatnya.

 Dan ketiadaan system ini didalam syariat bukan berarti islam tidak mencakup dari hal yang demikian dan hanya mengatur hubungan hamba dengan tuhannya, akan tetapi ada hikmah yang terkandung disebaliknya. Dan ketiadaan system ini menyebabkan timbulnya perbedaan sistem pemilihan pemimpin dari masa ke masa. Dan perbedaan ini dapat kita lihat terhadap perbedaan system ikhtiar al-khalifah(pemimpin) setelah kewafatan rasul yang dikenal zaman khulafa ar-rasyidin dan zaman kerajaan abasiah dan umaiah yang mana terdapat 4 cara sebagaimaa berikut:

1. al-intikhab
Dalam sistem ini, pencalonan, pemilihan dan pelantikan pemimpin hanya akan dilaksanakan setelah kewafatan pemimpinya dan proses pencalonan dan pemilihan hanya diberikan kepada ahli hilli wa al-aqdiأهل الحل والعقد ( legislative), karena hanya merekalah yang mengetahui dirayah dan syahsiah seorang pemimpin, baik itu dirayah as-siasiah , ad-diniah wa al-ilmiah wa tsaqafiah. Sistem ini berlaku dimasa pengangkatan abu bakar as-siddiq sebagai khalifah setelah kewafatan rasul SAW dan juga ali bin abi thalib setelah wafatnya usman bin affan.

2. al-istikhlaf
Dalam sistem ini, pencalonan dan pemilihan pemimpin telah dilaksanakan dimasa kepemimpinan khalifah atau imam pada masa itu, akan tetapi pelantikanya hanya akan dilaksanakan setelah wafatnya imam tersebut. Sistem ini berlaku dimasa pelantikan khalifah umar sebagai imam al-ummah, yang mana saidina umar menerima wasiat dari saidina abu bakri untuk memimpin umat setelah sepeninggalannya nanti.

3. al-ikhtiar
Adapun dalam sistem ikhtiar ini, daftar nama–nama calon yang akan menggantikan imam yang memimpin pada masa itu sudahlah disiapkan, tinggal lagi pemilihann serta pelatikannya hanya akan dilaksanakan setelah sepeninggalan imam tersebut. dan hak memilih calon pemimpin hanya diberikan kepada ahlu ikhtiar أهل الحل والعقد ( legislative), bukan kepada semua khalayak ramai. Dan sistem ini berlaku pelaksanaannya dikala ketaulian kalaifah ustman bin affan menjadi khalifah yang ke-tiga.

4. al-waratsah
Dalam sistem ini, tahta kepemimpian diberikan secara turun temurun atau lebih dikenal dengan sistem waris tahata seperti dalam sistem monarchy absolute. System ini berlaku dimasa kerajaan umaiyah dan abasiah.
Begitulah gambaran bentuk dari sistem pemilihan pemimpin sepeninggalan Rasulallah SAW, yang mana sistem ini dibuat atas kebijakasanaan umat pada masa itu demi mencapai kemaslahatan bersama. Jadi apakah bentuk sistem pemilihan pemimpin yang sesuai pada masa sekarang ini ?. Syekh Abdul Aziz Izat Al-khiyat berpendapat bahwa sistem intikhab adalah sistem yang sesuai, akan tetapi syekh Al-khiyat menambahkan pentingnya keikut sertaan seluruh umat dari seluruh lapisan masyarakat dalam proses pemilihan pemimpin seperti pelaksanaanya pada masa sekarang ini dan bukan hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja seperti kepada ahli hilli wa alaqdi ( legislative), dan karena tujuan asal dari diadakannya intikhab itu adalah proses dalam menilai keridhaan ummah terhadap calon yang bakal memimpin,apakah seorang calon itu di terima dihati rakyat ataupun ditolak.

Dari sini dapat kami simpulkan bahwa pemilihan umum adalah suatu proses pemilihan yang sesuai dengan maslahat dan tuntutan syariat. Adapun kemaslahatan yang dapat diambil dari proses pemilihan umum diantaranya: Pemilihan umum sebagai barometer mengukur keridhaan ummat terhadap calon yang akan memimpin dan keridhaan ummah terhadap siapa yang akan memimpin adalah hal sangat penting bagi diri seorang pemimpin dalam menjalankan tampuk kepemimpinan. Selanjutnya Pemilihan umum adalah sebuah wahana dalam beramar ma’ruf dan mencegah kemungkaran, ini dapat dilaksanakan dengan cara menggunakan hak suara kita untuk memilih calon yang layak, yang akan memperjuangkan kemaslahatan umat dan mencegah jatuhnya tampuk kepemimpinan ketangan orang yang durjana yang akan mempora-porandakan kepentingan ummah. Sekian dan terima kasih .
Penulis : Mahasiswa S1 fakultas usul al-fiqh Universiatas Islam Antarabangsa Malaysia

Wednesday, June 24, 2009

KATA - KATA MUTIARA DAN DO'A



Assalamu'alaikum wr wb...
"RUMUS KESUKSESAN"

TUJUAN + PRINSIP + PERENCANAAN + KETEKUNAN + KESABARAN + KEBANGGAAN = KESUKSESAN

Teman-teman... selamat mencoba rumus di atas ya.... karena ana juga lagi mencobanya sekarang..... rumus ni adalah pemberian dari seorang kakak kelas yang tidak akn pernah ana lupakan semua jasa baiknya,ana harap rumus tersebut bermanfaat buat kita semua amin..... demi menjalankan amanah yang sedang kita pikul ni....^_^.

  • Hadiah yang paling berharga buat teman adalah: bertimbang rasa dan sedia mema'afkan kesalahannya.
  • Jika anda ingin berjaya janganlah hanya melihat anak tangga saja, akan tetapi, berusahalah untuk menaiki tangga tersebut.
  • Perubahan tidak di mulai dari orang lain, akan tetapi dari diri sendiri.


"5 Sabda nabi {Tafsir hanafi}, Jangan tidur sebelum melakukan 4 perkara":
  1. Menghatamkan Al-qur'an.
  2. Menjadikan nabi sebagai penolongmu.
  3. Membuat ummat islam senang kepadamu.
  4. Melakukan ibadah haji dan umrah.
"Aisyah bertanya : Bagai mana aku melakukan dalam satau (1) malam? maka beliau menjawab:
  • Apabila membaca AL- Qur'an surat Al-ikhlas,berarti engkau telah menghatamkan Al- Qur'an.
  • Apabila bersolawat, berarti engkau telah menjadikan Nabi sebagai penolong.
  • Apabila engkau beristighfar,berarti engkau telah membuat ummat islam senang kepadamu.
  • Dan apabila engkau mengucapkan " SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WALAA ILAA HAILLALLAH WOLLOHU AKBAR", berarti engkau telah melakukan ibadah haji".
Sidang pembaca yang budiman!!!
Pada kesempatan yang berbahagia ni, ana pengen berbagi pengalamna ni....! jujur ana bukan sombong atau takabbur, hadits ini ana udah pernah mengamalkan semenjak ana menjumpainya wa insya Allah, sampai sekarang masih ana amalkan. Memang benar2 terbukti sesuai dengan kandungan hadis tersebut.
Apalagi sebelum kita tidur kita dahului dengan membaca Ta'awuz lalu membaca AL- Fatihah, dilanjutkan dengan 3 kul, baru kita hembuskan keseluruh anggota badan kita, sebagai mana yang pernah di amalkan oleh Rasulullah saw.InsyaALLA  teman- teman,kita akan mendapatkan perlindungan dari yang maha segalanya sewaktu kita tidur sehingga kita di bangunkan kembali. Bahkan di sepertiga malam jika kita sudah niat untuk bangun, insya Allah kita akan di bangunkan.
Teman-teman qu yang budiman!!!

Ni pengalam Ana sendiri... Ana pernah di bangunkan oleh seorang yang berpakain putih. Pada malam tu, ana kepingin banget bangun tuk solat malam, walhamdulillah ana bangun, akan tetapi yang amat paling and sangaT menyedihkan, ana hanya bangun sebentar kemudian tertidur lagi. Karena ana ngerasa ketakutan pada waktu tu....hiks....3X. Alangkah meruginya diri ni teman-teman....*_*
Satu permintaan ana buat teman-teman, jika suatu malam teman2 terbangun di sepertiga malam, bangunlah segera dengan di barengi membaca ta'awuz, insya Allah syaitan akan segera menjauh. insya Allah... Selamat mencoba teman-teman... Wassalamu'alaikum...



Mencari Jati Diri

Oleh: Idho Hz
Oh Tuhan….
Siapalah diri ini, tanpa kasih-Mu….
Ku tahu… ku berdosa…
Larangan-Mu... tak ku jaga…
Di hatiku… hanya dunia….

 
Itulah ungkapan yang sesuai untuk di utarakan, di mana diri kita terutama diri ini pribadi telah jauh dari norma-norma ajaran islam yang sebenarnya. Terpancar dari perbuatan-perbuatan kita yang memang di penuhi oleh pengagungan dunia. Sedangkan Rasulullah S.A.W sebagai sebaik-baik tauladan telah menerangkan dengan jelas tata cara atau jalan-jalan mana yang harus kita tempuh untuk mengharungi kehidupan yang tidak kekal ini, yaitu dengan petunjuk Alquran dan Assunnah beliau.

     Judul yang tertera di atas menunjukkan lemahnya diri ini, dan sebagai manusia yang lemah saya ingin mengutarakan secara jujur bahwa dunia telah memenuhi jiwa ini. Salah satunya adalah wanita. Kehadiran wanita adalah termasuk sebuah cobaan dari Allah untuk melalaikan para lelaki dari segala bentuk kecintaan kita kepada-Nya, begitu juga sebaliknya terciptanya lelaki juga sebagai fitnah bagi para wanita.

     Sebagai penganut Islam yang mulia, kita sekarang telah jauh dari landasan cinta sesungguhnya. Keadaan dan situasi telah melarutkan kita kepada kebebasan bergaul di antara lawan jenis, mengkeramatkan cinta insan di atas segala-galanya yang sebenarnya hanya berlandaskan nafsu semata. Padahal Allah telah menetapkan bahwa kecintaan manusia itu harus tidak lebih dari cinta kepadaNya dan rasul-Nya. Kita sadar Allah sebenarnya adalah yang nomor satu di hati kita walaupun terkadang kita tidak membenarkannya dengan perbuatan, tapi satu hal yang kita anggap enteng adalah cinta kepada rasulNya. Padahal firman Allah Azza wajalla: 
" Nabi (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang Mukmin dari pada diri mereka sendiri"(QS Al-Ahzab [33]: 6). 
Yang juga di dukung oleh hadis assyarif: " Salah seorang di antara kamu tidak beriman, sehingga dia mencintai aku lebih dari cintanya terhadap orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim melalui Anas bin Malik).
       Mendambakan pasangan  memang merupakan  fitrah  sebelum  dewasa,  dan dorongan yang sulit di bendung setelah dewasa, karena di sebutkan bahwa terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan, harta benda, dan lain-lain( ali-imran :14).
Sementara  psikolog berpendapat bahwa perempuan berjalan di bawah bimbingan perasaan, sedang  lelaki di  bawah pertimbangan  akal. Walaupun kita sering mengamati bahwa  perempuan  bukan  saja menyamai lelaki dalam hal kecerdasan,  bahkan  terkadang melebihinya. Keistimewaan wanita adalah pada perasaannya yang sangat halus. Sedang keistimewaan utama  lelaki  adalah  konsistensinya  serta  kecenderungannya berpikir secara praktis.

      Dari itu wanita sering terlalu ikut perasaan dengan siap sedia atau menerima dengan suka rela di perbodoh oleh para lelaki penerkam buas yang senantiasa mencari mangsa. Hawa nafsu telah mengalahkan akal, sehingga anak-anak muda saling cinta-menyinta, sayang –menyayang, berumbar janji-janji manis yang hujungnya akan berakhir pada seks. Dalam  pandangan  ajaran  Islam,  seks bukanlah sesuatu yang kotor  atau  najis,  tetapi  bersih  dan harus  selalu  bersih.  Mengapa menjadi kotor  atau perlu dihindari, ia karena bukan melalui jalan yang halal. Agama  mensyariatkan  dijalinnya  pertemuan  antara  pria  dan wanita, dan kemudian  mengarahkan  pertemuan  itu  sehingga terlaksananya "perkawinan", dan beralihlah kerisauan pria  dan wanita menjadi   ketenteraman. Kita sudah tidak menghiraukan itu semua, sehingga dunia ini telah di penuhi oleh segala yang bersifat material dan kehawa nafsuan. Zaman kita mungkin telah sampai pada zaman yang telah di katakana rasullulah: "Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima lupa kepada yang lima:
  1.   Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.
  2.   Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.
  3.   Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq.
  4.   Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.
  5.   Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada kubur".

     Tidakkah kita dapat merenungkan sebab apakah semua perkara di atas terjadi? Semua terjadi berkat peran besar hawa nafsu. Untuk itu sebaiknya kita selalu membenahi diri kita dengan selalu beristighfar dan memikirkan tempat kita di akhirat. Karena sebenarnya kita menempah tempat kita dengan amal-amal kita.

    Kita harus selalu sadar bahwa cinta terlarang yang kita lakukan adalah sebuah cobaan dari Allah, dan semua cobaan adalah untuk menilai diri kita apakah kita muslim yang baik atau tidak. Karena firman Allah: 
Laki-laki yang berzina tidak (pantas) mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak pantas dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau1aki-laki musyrik (QS Al-Nur [24): 3).

Walhasil, seperti pesan surat Al-Nur (24): 26,
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji. Dan Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).

     Kalau kita tidak segera sadar untuk memilih jati diri , maka lambat laun kita akan menyesal akibat hawa nafsu kita. Maka  sesuatu yang perlu kita  ingat adalah bahwa dunia ini tidak kekal, dan maut senantiasa mengintai kita, lalu kuburan akan menjadi tempat persinggahan kita, dan arah terakhir kita adalah akhirat. Dan hanya orang yang takut pada Allah sajalah yang akan menikmati hasil sempurna di sana kelak, yaitu surga yang indah. Wallahu a`lam…!


Meneladani Da’wah Muhammad Natsir

Oleh: Hambari Nursalam

Ketokohan Muhammad Natsir tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia. Di negara tetangga, Malaysia sosok Muhammad Natsir juga sangat dikagumi dan dekat di hati masyarakat. Maka tidak heran apabila kepergian tokoh tersebut pada 14 Sya’ban 1413H bertepatan 6 Februari 1993 turut dirasai mereka.

Ketika di negara kita ramai memperingati seabad sang pahlawan nasional Muhammad Natsir beberapa waktu yang lalu, Malaysia yang notabene negara Islam tidak ketinggalan untuk turut memperingati 100 tahun Muhammad Natsir, itu diwujudkan dengan diadakanya seminar tentang Muhammad Natsir yang disponsori oleh pemerintah negeri Selangor pada bulan Januari lalu.

Kedekatan Masyarakat Malaysia dengan tokoh Muhammad Natsir sangat beralasan, karena sosok Pak Natsir sangat berperan penting dan berjasa bagi perbaikan hubungan dua negara bertetangga ini, khususnya pada era Presiden Soekarno yang menjalankan politik konfrontasi terhadap Malaysia. Dalam upaya mengatasi konflik Pak Natsir sempat mengirim sepucuk surat kepada Tun Abdul Rahman, Perdana Menteri saat itu untuk mengahiri konflik dan membawa ke perundingan. Sedangkan menurut mantan wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim, beliau banyak belajar kepada Pak Natsir dalam berbagai hal. Selain itu Universitas Kebangsaan Malaysia jauh-jauh hari memberikan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa kepada Pak Natsir yang baru memperoleh gelar pahlawan nasional pada 10 November 2008.

Ketokohan dan keteladanan Pak Natsir selain di Malaysia juga sangat disegani di kalangan tokoh-tokoh dunia internasional, khususnya dunia islam. Baik kapasitasnya sebagai ulama maupun sebagai politikus.bahkan para pemimpin dan Raja-Raja Arab sangat menghormati beliau. Dalam masa hayatnya pak Natsir banyak menduduki posisi penting dalam berbagai organisasi seperti World Muslim Conggress, Muslim World League atau lebih dikenal Rabithah ‘Alam Islami dan Majlis A’la Al Alami Lil Masjid (Dewan Masjid Sedunia).

Kalau diperhatikan dengan seksama, di balik ketokohan Pak Natsir terdapat sesuatu hal yang menarik yang perlu kita cermati. Dengan hal tersebut beliau mampu tampil beda serta memiliki citra yang unik dibandingkan dengan pahlawan-pahlawan di Indonesia yang lain. Hal tersebut pulalah yang menjadi jalan hidup beliau dalam menempuh arus zaman. Sesuatu hal yang dimiliki dan ditempuh oleh Pak Natsir tersebut adalah jalan da’wah.

Da’wah dalam segala aspek

Muhammad Natsir telah menempatkan dirinya untuk berada di jalan da’wah. Sehingga apapun yang dijalankan selalu disebatikan dengan misi da’wah. Kecerdasan yang ada pada pada diri beliau dan kuatnya keyakinan terhadap ajaran islam menjadikannya seorang penda’wah yang ulung. Dan kelebihan yang dimilikinya adalah mampu berda’wah dalam berbagai aspek, seperti politik, pendididkan, keilmuan, keperibadian dan tingkah laku. Selain itu objek da’wah yang disentuh tidak hanya untuk kalangan atau golongan tertentu, namun yang menjadi target da’wah adalah mencakup seluruh masyarakat. Baik golongan atas maupun golongan bawah, bahkan kiprahnya dalam da’wah mulai dari daerah, nasional hingga internasional.

Dalam berda’wah di arena politik Pak Natsir terkenal dengan dua kalimat “berda’wah dijalur politik berpolitik dijalur da’wah”. Bagi Pak Natsir berpolitik adalah suatu medan da’wah, sehingga dalam prakteknya harus dilakukan dengan penuh kejujuran, keikhlasan dan sopan santun. Dalam berpolitik sangat tidak pantas kalau hanya menurutkan hawa nafsu dan menepikan hukum Allah. Berpolitik bukan untuk mencari kekuasaan tetapi yang sangat utama adalah mengutamakan kemaslahatan umat.

Pak Natsir juga sangat mendukung demokrasi, karena menurutnya demokrasi yang benar sesuai dengan ajaran islam. Sehingga selama kiprahnya dalam berpolitik selalu melaungkan demokrasi. Bahkan beliau merupakan tokoh penting dalam membangun demokrasi pasca kemerdekaan Indonesia. Sungguh pun beliau memperjuangkan demokrasi namun dalam prakteknya yang dilakukan pemerintah Orde Lama maupun Orde Baru sangat jauh dengan yang dicita-citakannya. Dalam karirnya di bidang politik, beliau pernah menduduki jabatan-jabatan penting, diantaranya menjadi Menteri Penerangan 1946-1949, dan Perdana Menteri Republik Indonesia 1950-1951, namun beliau tidak pernah berusaha untuk memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi, bahkan beliau merasa takut kalau sampai tidak bisa menunaikan amanah dengan benar.

Di arena pendidikan Pak Natsir sangat memperhatikan pentingnya dua aspek pendidikan, jasmani maupun rohani, agama maupun akademis tanpa harus dipisahkan antara satu dengan yang lain. Pak Natsir sangat prihatin dengan keadaan pendidikan yang diwarisi dari sistem pendidikan penjajah yang dipengaruhi pemikiran barat yang sangat menepikan nilai-nilai agama sehingga tidak sesuai bagi generasi Indonesia.

Maka beliau terpanggil untuk berusaha merubah kenyataan yang berlaku.sehingga pada tahun 1938 pak Natsir tampil mengemukakan konsep “pendidikan integral” atau konsep pendidikan yang menyatukan antara pendidikan agama dengan akademis. Disamping itu juga Pak Natsir aktif mendidik para kader untuk terus mendidik anak bangsa dengan nilai-nilai agama.

Selain itu juga dari gagasan dan ide Pak Natsir telah lahir beberapa perguruan tinggi islam di seluruh pelosok tanah air, seperti UNISBA, UII, UMI,UIR, UISU dan UIKA. Maka dengan melihat kiprah pak Natsir dalam berda’wah di dunia pendidikan, tidak berlebihan sekiranya DR.Gamal Abdul Nasir dalam desertasinya menyebutkan “Muhammad Natsir: pendidik umat”.

Dalam dunia keilmuan Muhammad Natsir tampil sebagai intelektual islam yang menguasai berbagai bahasa sehingga beliau mampu mempelajari karya-karya ilmuan barat. Bahkan beliau mengkritik pemikiran-pemikiran barat yang tersasar. Beliau mampu berargumen yang meyakinkan serta ilmiah dalam menyangkal ide-ide ilmuan barat yang mendiskreditkan ideologi Islam.

Salah satu contohnya adalah bantahannya tentang sekulerisme yang diterapkan di negara-negara barat dan ingin ditiru oleh negara-negara islam. Bahkan ada sebagian ulama yang mendukung faham sekulerisme, seperti Syeikh Ali Abdul Raziq dari Mesir dengan karyanya Al Islam Wa Usulul Hukm. Pak Natsir dengan tegas membantah faham tersebut. Selain itu pak Natsir aktif dalam penulisan.

Beliau selalu menulis di berbagai media tentang wacana keislaman, beliau juga menghasilkan beberapa karya besar diantaranya Capita Selecta dan Fikih Da’wah. Dua karya beliau ini sangat dikenal sampai diluar negeri dan menghiasi di hampir seluruh perpustakaan-perpustakaan negara-negara tersebut, seperti Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Bahkan di Malaysia sedang diusahakan untuk menerbitkan kedua buku tersebut kedalam versi bahasa melayu. Dan buku Fikih Da’wah juga menjadi kajian rutin di beberapa organisasi, masjid dan universitas.

Selain berda’wah di jalur politik, pendidikan dan keilmuan, Pak Natsir juga menerapkan metode da’wah dalam bentuk praktis dalam keperibadian dan tingkah laku. Dan baginya ini adalah sangat penting keberhasilan proses da’wah sangat berkaitan erat dengan keadaan diri sang penda’wah. Pak Natsir selalu mengedepankan sopan santun dalam keriernya sebagai politikus, ulama, ilmuan dan negarawan.

Bahkan terhadap lawan-lawan politik dan tokoh-tokoh beda agama beliau tetap menghormati dan santun. Ini dapat terlihat diantaranya hubungan beliau dengan Soekarno tetap baik walaupun ia pernah ditahan. Beliau juga bisa duduk semeja dengan tokoh komunis D.N Aidit walaupun baru saja beradu argumen. Dan beliau pun akrab dengan Ignatius Joseph Kasimo seorang tokoh politik katolik. Intinya walaupun berbeda pandangan dan keyakinan namun hubungan sebagai sesama manusia harus tetap terjaga.

Beberapa bidang da’wah yang disebutkan di atas telah diterapkan oleh Pak Natsir sehingga keteladanan beliau masih sangat cocok untuk dijadikan acuan dalam pergerakan da’wah di Indonesia. Keadaan masyarakat yang majemuk dan kehidupan sosial yang kompleks menuntut para penda’wah harus pandai menempatkan diri serta memainkan peranan sehingga target da’wah dapat tercapai.

Menantikan figur baru

Kaadaan bangsa saat ini sangat memerlukan tokoh-tokoh seperti Muhammad Natsir. Maka dalam hal ini tugas para penda’wah dan pendidik sangat berperan penting dalam membentuk generasi unggul dan saleh seperti Pak Natsir. Sehingga dapat melahirkan para pemimpin yang mampu menuntaskan segala permasalahan yang menimpa bangsa.

Mengingat kondisi masyarakat yang masih dirudung kemiskinan padahal sudah puluhan tahun hidup merdeka dari penjajah. begitu pula budaya korupsi yang masih saja berkembang menjadikan negara kita berjalan lamban dan cenderung terseret-seret untuk mencapai kemajuan.

Hal ini bukannya tidak mungkin untuk dirubah, namun perlu usaha serius dan konsisten kearah itu. Pak Natsir telah memulai perjuangan melalui da’wahnya dalam usaha merubah nasib bangsa. Maka diperlukan figur-figur baru untuk meneruskan perjuangannya.

Caranya tentunya adalah dengan bercermin dan meneladani perjuangan beliau dangan menerapkan metode-metode yang telah beliau gariskan. Pak Natsir boleh saja pergi namun perjuangan da’wahnya harus tetap hidup.

Eramuslim 19/06/2009


Monday, June 15, 2009

The Role of Brotherhood in Islam

By: Ahmadi (Admin)

Islam is a brotherhood religion. Its bill says that the brotherhood amongst Muslim must be stressed. The prophet Muhammad (peace be upon him) really paid attention about it and said \'Each of you cannot be a believer until he loves for his brother what he loves for himself.\'   
Brotherhood might be defined as a sharing, loving, praising and caring each others. Nowadays, there are enemies which against Islam through many ways. Some of them force in economic sector, culture, media and politics. The forces that they stake are not being realized by Muslim. Despite, Muslim people are welcoming them as they admire them as good idealism. The enemies of Islam can easily break Muslim’s ideology, aqidah and ethics. However, the broken could be avoided by brotherhood amongst Muslims themselves. Muslims may together to defend these principles. As a significant element, brotherhood in Islam has several roles such as to gain the unity of ummah, to help the unable and to perform in da’wah.

       Islam is a huge religion and elsewhere existed. Every country in this world has Islam in it, either in west or east, south or north of the globe. Therefore, there have to be a good relationship amongst Muslim around the world, in order to gain the unity of ummah. Brotherhood may play role doing good to people as good as Muslim can. In this context Allah says in the Qur’an “And to cooperate with one another in all that is good and pious and do not cooperate in sin and aggression.” (Al-Ma’idah:2). Islam nowadays shown that there is less cooperate in brotherhood, as a result enemies from west can easily destroy the unitary of Islam. Particularly, security may suffer the threat if there is no brotherhood amongst Muslim around the world. In Gaza present days, for example, Israel started attack and occupy the people of Palestine since more than sixty years ago, but still no solution for it. As an effect, people around the world appeal to care for them, but what are they doing is nothing. Because there is no unitary of Muslim leaders to solve the problem, as a result the people of Palestine are being the victim.

        Another role of Brotherhood in Islam is to help the unable people. A Muslim who has ability must help whoever has not, because Islam society is built in helping one another. Allah’s messenger was asked “who is dearest person to Allah?” He said: ”Those who are most useful to other people”. In another hadith he said “And Allah will surely help the person as long as he helps his brother”. Let talk about economic as an example, economic sector is a significant term in a country or nation. It shows how success the government ordering is, it closely relate to politics. If the economic grows, automatically, politics will grow. On the other hands, when politics is disorder, it influences the growth of economic in the country. Both are complex problems influencing each other. When it happens, the enemies will take opportunity to obsess Islam. In Indonesia, for example, when the country suffered politics crisis in 1997, monetary crisis followed immediately. During that time, United States offered the financial support through IMF (International Monetary Financial) to recover the crisis. The money that US offered would take high interest, this is opposite to Muslim ideology. To overcome this problem, Muslim countries-through OIC (Organization of Islamic Countries)-must help Indonesia in its financial problem.

       The most important role of brotherhood in Islam is to perform da’wah. Abu Hurairah related that the prophet has said “ There are five claims of a Muslim on a Muslim: Return his greetings when he greets; Visit him when he falls ill; Attend his funeral; Accept his invitation to a meal and to pray for him; When he sneezes saying yarhamukallah  ( may the mercy of Allah be on you)”. All these things are representing the humble and modesty which can help a da’i regards his da’wah. A Muslim should exercise humbleness and modesty in his dealing with other Muslims, may even with all other people non-Muslim. That is why one precious piece of advice a pious father called [Luqman] gave to his son as the Qur\'an reports is that: \'Never turn your cheek to other people in arrogance.\' (Luqman:18). As we know that Islam is peace full religion, peace full is only can be find in brotherhood. Thus, brotherhood plays a role to perform da’wah in order to be accepted by people.

       We have seen many of them, at the times that their brothers are being slaughtered at some other parts of the globe, they pass time at cafes, hotels, giving out celebrations, as if nothing happened. We Muslims need to feel for each other, not hypocritically, but heart and soul. Prophet Muhammad (peace and blessings be upon him) said: \'You will not enter Paradise until you have faith, and you will not have faith until you love each other. Shall I direct you to something which if you fulfill you will love one another? Spread peace among yourselves.\' (It was reported by Muslim).

     To conclude, steeling coalescence, aiding difficulty and extending missionary endeavor are the role of confraternity in Islam. As many Muslims think that it suffices to consider each other as brothers without taking necessary steps to put that principle of brotherhood into practice. That is why we see nowadays Muslims showing indifference to calamities befalling their brethren across the globe, thinking that so far they are far away from the hot spots, from the scene of calamities, they have nothing to worry about. Economic sector is a significant term in a country or nation. It shows how success the government ordering is, it closely relate to politics. If the economic grows, automatically, politics will grow. On the other hands, when politics is disorder, it influences the growth of economic in the country. Both are complex problems influencing each other. When it happens, the enemies will take opportunity to obsess Islam. In Indonesia, for example, when the country suffered politics crisis in 1997, monetary crisis followed immediately. During that time, United States offered the financial support through IMF (International Monetary Financial) to recover the crisis. The money that US offered would take high interest, this is opposite to Muslim ideology. To overcome this problem, Muslim countries-through OIC (Organization of Islamic Countries)-must help Indonesia in its financial problem.

 

Komentar Terbaru

Ikmalaysia Followers