Info Penting

Tuesday, April 27, 2010

Kembali ke Kampus

Kembali ke Kampus
Oleh: Admin
Bagi kita yang percaya manusia diciptakan lelaki dan perempuan, maupun bumi ini ada dua kutub: utara dan selatan, tentunya percaya juga bahwa sejarah ada dua: kesuksesan dan kegagalan. Sejarah mana yang akan kita ulangi?



Liburan telah membawa kita melanglang buana ke tempat-tempat yang ingin kita kunjungi dan idamkan ketika kita sibuk kuliah. Sebagian tempat memang kita wajar dan boleh untuk kita mengunjunginya manakala sebagian tempat yang lain terhalang oleh otoritas, agama, adat dan kesopanan dari sepadan hasrat dan keinginan kita, meskipun kita mampu siribukali mengunjunginya.

Bagaimanapun waktu memanggil kita kembali ke kampus untuk melajutkan lagi perjuangan yang selama beberapa tempo tertunda. Hendaknya istirahat sejenak telah membekalkan bingkisan-bingkisan manfaat yang akan menguatkan kita meneruskan pergelutan di medan ilmu ini. Namun biarlah bingkisan-bingkisan itu dibaluti niat yang baru, dijinjing dengan semangat yang kuat dan diikat dengan simpul strategi yang kukuh.

Niat
Siapa yang tidak hafal cuplikan hadits Nabi yang bermakna "Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung kepada niatnya". Demikian potongan matan ampuh yang menghiasi bab-bab permulaan sebagian besar kitab-kitab hadits. Niat tentunya boleh luntur diterpa angin liburan dan ribut keseharian. kadang kita lupa niat, kita bahkan tidak tahu apa yang sedang kita lakukan. Alangkah baiknya kalau niat kita diperbarui agar kesibukan kampus yang kita jalani sehari-hari akan berbuah pahala selain ilmu mejadi pohonnya. Kita berikan komitmen terhadap sesuatu yang lebih dari sekedar kata-kata dengan penuh semangat.

Semangat
Ambillah semangat itu dari mana saja kau temukan. Sebagian orang akan mendapatkan semangatnya kembali dari orang yang mereka sayangi seperti ibu, ayah, keluarga, istri maupun suami atau orang tertentu yang mereka sayangi. Manakala sebagian yang lain akan memompa semangatnya kembali ketika kejenuhan datang tiba-tiba. Bagi golongan pertama, beruntunglah kalau orang yang mereka sayangi tersebut selalu ada untuk mereka, apa bila semangat mulai lutur, menjaga komunikasi dengan mereka adalah langkah yang tepat. Bagi golongan yang lain, biasanya tidak perduli dengan ribut maupun petir. Mereka biasanya mempunyai semangat baja yang tak mudah lentur, namun adakalanya ia patah dan harus di sepuh kembali. Rasa takut gagal dapat membantu seseorang itu tampil dengan semangat mematahkan ketakutan itu. Falsafah barat yang mengatakan "Fear is the great motivator" ada benarnya, penulis sendiri pernah mengalami. DI tahun pertama kuliah, mata kuliah Psikologi menjadi momok bagi penulis. Rasa takut gagal mulai bercokol, dari itu berbagai cara dilakukan untuk lepas mata kuliah ini. Akhirnya tidak hanya lulus tapi penulis mendapat prediket yang sangat baik. Demikian rasa takut menjadi pendorong yang sangat hebat yang manghantar seseorag mengatur strategi.

Strategi
Strategi juga menjadi salah satu yang harus dibenahi. Garis-garis yang kita gambar ada kalanya melenceng dan kabur oleh hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti ada mata kuliah yang tidak lulus, nilai yang menurun, mata kuliah yang tidak ditawarkan dan lain sebagainya. Kita bukan orang yang menjalani kehidupan seperti air mengalir yang tidak tahu di mana akan bermuara. Pertanyaan-petanyaa n seperti: Sudah berapa umurku? Siapa orang yang menjadi temanku? Tinggal berapa ongkosku? Akan ke mana aku selepas ini? Apa yang sudah aku berikan untuk orang tuaku? apa yang harusa aku bawa pulang nanti? Penulis yakin itu semua ada dalam buku harian kita. Jadi kita bisa berjalan tidak jauh dari garisan yang kita gambar sendiri. Gunakan alas kaki jika jalan berkerikil dan tuntun saja kereta ketika ada tanjakan. Targetkan sesuatu menjadi tali tambatan, supaya apa yang akan kita raih tak jauh bila kita tergelincir.

Bagi kita yang percaya manusia diciptakan lelaki dan perempuan, maupun bumi ini ada dua kutub: utara dan selatan, tentunya percaya juga bahwa sejarah ada dua: kesuksesan dan kegagalan. Sejarah mana yang akan kita ulangi? Kalau sejarah kegagalan, anggap saja hidup ini bagai air yang mengalir dan jangan tanyakan dosa kalau kita tak tau di mana ia akan bermuara. Jangan hitung waktu dan bekal yang telah kita habiskan kalau kita tak yakin itu tak akan dipertanyakan. Bagi kita yang ingin mengulang sejarah kesuksesan, kita seharusnya menyengaja perbuatan kita dengan perhitungan akhirat, gauli mereka yang akan mendorong kita dan jauhi yang akan menenggelamkan. Dan merasa takut akan tergelincir dengan mengikat diri dengan tambatan serta menyerahkan semua usaha kepada Yang Maha Kuasa bukannya pasrah pada nasib. Wallahu a'lam... (Admin)

0 comments:

Post a Comment

Kepada rekan-rekan yang kami hormati,Silahkan berkomentar dengan baik dan Sopan di form Komentar dibawah ini, karna kita sama-sama tahu kalau setiap panca indra yg kita miliki akan di mintai pertanggung jawaban kelak di akhirat nanti, O ya Klo rekan-rekan sekalian berkenan memberikan Komentar jangan lupa Kasih identitas,at-list Nama Anda, and jangan anonymous melulu!!!! , Terimah kasih sobat...

 

Komentar Terbaru

Ikmalaysia Followers