Info Penting

Thursday, June 11, 2009

Ringkasan khutbah Prof.Dr.Abdul Razak Al Sa\'adi Fri, 3/13/09

Oleh:Hambari Nursalam

Beliau dalam khutbahnya tadi menyampaikan tentang kecintaan kepada Rasulullah.

Khutbah tadi diawali dengan kisah, pada tahun kelima hijrah Rasulullah beserta keluarga dan sahabatnya berangkat ke Mekkah untuk menunaikan umrah, namun di tengah perjalanan dihalangi oleh kaum Quraisy. Maka Rasulullah melakukan musyawarah dengan mereka yang dikenal dengan “perjanjian Hudaibiyah”. Kaum Quraisy diwakili oleh Urwah bin Mas’ud, sekembalinya Urwah ke Mekkah, ia menceritakan bahwa selama ini ia telah melakukan diplomasi dengan berbagai kerajaan besar seperti Romawi, Parsi dan lain-lain, juga telah menemui raja-raja dan kaisar-kaisar namun baru kali ini ia menjumpai seorarang pemimpin (Muhammad) yang sengat dicintai dan dihormati oleh pengikutnya, bahkan para pengikutnya sanggup melakukan apa saja untuk melindunginya.

Kisah diatas menunjukkan betapa cintanya pengikut Rasulullah terhadap dirinya. Kisah lain seorang sahabat bernama Tsauban datang kepada Rasulullah dengan keadaan yang menyedihkan, Rasulullah bertanya: apakah kamu sakit?

“Tidak “

Lalu kenapa?

Keadaanku seperti ini kerena aku selalu berfikir tentangmu, aku akan mati dan engkau akan mati, padahal selama ini aku selau menyertaimu dan tidak pernah melupakanmu. Jika berpisah sebentar saja aku akan merinduimu, maka seandainya aku mati aku akan bersama para mu’min sedangkan engkau bersama para nabi, jadi bagaimana denganku?

Rasulullah pun diam, karena beliau tidak akan mengemukakan sesuatu kecuali sudah mendapat wahyu, dan turunlah ayat:

وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا

“Dan barangsiapa yang menta`ati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS An-Nisa’: 69)


Maka Tsauban bergembira dengan kabar dari ayat tersebut. Rasulullah juga membetulkan posisi cinta Umar bin Khatab kepada beliau yakni cinta kepada Rasulullah haruslah diutamakan dari pada cinta pada diri sendiri dan sanak keluarga.

Dalam khutbah tadi juga disebutkan tentang manisnya iman. Yakni seorang mu’min akan merasakan manisnya iman apabila memenuhi tiga perkara: mencintai Allah dan RasulNya melebihi cinta pada yang lain, mencintai seseorang karena Allah semata, kemudian tidak suka kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran itu sebagaimana ia tidak suka dicampakkan kedalam neraka.

Selain itu beliau dalam khutbah tadi menyebutkan beberapa hal bagaimana seorang muslim seharusnya dalam mencintai rasulullah. Pertama, mentaati Allah dan Rasulnya, yakni mengikuti dan menjalankan syariat dari Allah yang disampaikan melalui nabiNya. Kedua, memuliakan Rasulullah. Ketiga, selalu bersalawat kepada nabi, terutama pada hari jum’at sangat dianjurkan untuk banyak bersalawat kepada nabi. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa orang yang bakhil itu adalah orang yang apabila disebut nama nabi tetapi tidak mau besalawat, dalam hadits lain disebutkan bahwa tidak sah salat tanpa ada salawat. Keempat, menghidupkan sunnah nabi saw. Kelima, mencintai keluarga dan sahabatnya, Rasulullah sangat mencintai keluarganya, isteri-isterinya, sahabat-sahabatnya jadi mencintai mereka semua berarti telah mencintai Rasullulah dan memusuhi mereka berarti memusuhi Rasulullah.

Umat islam pada masa sekarang ini hendaknya membela Rasulullah dan ajarannya, sama ada pembelaannya dilakukan melalui kekuatan politik, ekonomi, budaya dan lain-lain. Sebuah contoh, upaya pembaikotan yang dilakukan umat islam terhadap produk kaum kafir(zionis yahudi) beberapa bulan yang lalu, mereka menderita kerugian sekitar dua milyar Euro, kalau hal ini dilanjutkan sampai oktober mendatang misalnya, paling tidak kerugian mereka mencapai sekitar tujuh milyar Euro.

Pada khutbah yang kedua beliau menyebutkan bahwa sebagai umat mu’min haruslah mencintai nabinya, membenci atau mengingkarinya berarti telah melakukan dosa besar dan kefasikan. Dalam al Qur’an disebutkan:

قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS.At Taubah 9:24)

Beliau juga mengucapkan tahniah kepada segenap komunitas IIUM yang telah meyambut dan memeriahkan maulid nabi, dengan harapan hal tersebut bisa mengingatkan kembali dan menambah kecintaan kepada Rasullullah SAW.

0 comments:

Post a Comment

Kepada rekan-rekan yang kami hormati,Silahkan berkomentar dengan baik dan Sopan di form Komentar dibawah ini, karna kita sama-sama tahu kalau setiap panca indra yg kita miliki akan di mintai pertanggung jawaban kelak di akhirat nanti, O ya Klo rekan-rekan sekalian berkenan memberikan Komentar jangan lupa Kasih identitas,at-list Nama Anda, and jangan anonymous melulu!!!! , Terimah kasih sobat...

 

Komentar Terbaru

Ikmalaysia Followers